TUGAS RMK AKUNTANSI INTERNASIONAL
RMK AKUNTANSI INTERNASIONAL
![]() |
DISUSUN
OLEH :
NAMA
: ZAINAL MAKDIS
STB : 02320100346
KELAS: AL4
UNIVERSITAS
MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
Analisis
Laporan Keuangan Internasional
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka
membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa
sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi
yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa
mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada
penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini
lebih sering digunakan dan lebih sederhana.
Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara
dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut
bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah
memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun
ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :
a. Rasio Likuiditas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio
likuiditas yang digunakan, yaitu :
1) Current Ratio
2) Acid Test Ratio
3) Cash Position Ratio
b. Rasio Solvabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka
panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :
1) Total Debt To Equity Ratio
2) Total Debt To Total Assets
Ratio
3) Long Term Debt To Equity
4) Long Term Debt To Total Assets
c . Rasio Profitabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio
profitabilitas yang digunakan, yaitu :
1) Return On Equity (ROE)
2) Return On Assets (ROA)
3) Net Profit Margin
4) Gross Profit Margin
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya
dapat dipertahankan. Terdapat dua alat penting dalam melakukan analisis
keuangan :
a. Analisis Rasio
Analisis ini mencakup perbandingan rasio antara suatu
perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio
suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiscal yang lain dan atau
perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
b. Analisis Arus Kas
Analisis ini berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan
informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan, yang diklasifikasikan
menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodic. Misalkan, apakah
perusahaan telah menghasilkan arus kas yang positif dari operasinya.
1. Analisis Rasio
Ada dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis
rasio dalam lingkungan internasional :
a. Apakah
perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang
signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari
Negara yang berbeda?
b. Seberapa
jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi local
memperngaruhi interpertasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun
pengukuran akuntansi dari negeri yang berbeda disajikan ulang agar tercapai “
daya banding akuntansi”? Sejumlah bukti yang kuat menunjukkan adanya perberdaan
besar antarnegara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah
laporan keuangan lainnya yang berasal dari factor akuntansi dan non akuntansi.
c. Seberapa
besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan
prinsip-prinsip akuntansi nasional ? Ratusan perusahaan non AS yang mencatatkan
saham di Bursa-bursa efek AS melakukan pengungkapan rekonsiliasi berupa catatan
kaki yang memberikan bukti terhadap pernyataan ini, setidaknya dalam konteks
perbedaan antara nilai akuntansi berdasarkan GAAP AS dan berdasarkan GAAP non
AS.
Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi laporan
keuangan oleh emiten asing yang disusun oleh SEC cukup informasi. Sekitar
separuh dari 528 emiten non AS yang diteliti mengungkapkan perbedaan yang
material antara laba yang dilaporkan laporan keuangannya mereka dengan laba
bersih menurut GAAP AS. Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan
oleh sejumlah besar emiten adalah :
1. Depresiasi dan amortisasi
2. Biaya yang ditangguhkan
3. Pajak tangguhan
4. Pensiun
5. Transaksi mata uang asing
Penelitian ini menunjukan bahwa lebih dari 2/3 emiten yang
mengungkapkan perbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP
AS lebih rendah dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS. Hampir setengah
dari antaranya melaporkan perbedaan laba lebih besar dari 25%. dua puluh lima
dari 87 emiten yang melaporkan bahwa laba berdasarkan GAAP AS lebih besar
daripada berdasarkan GAAP non AS melaporkan perbedaan lebih besar dari 25%.
Hasil yang sam juga ditemukan untuk rekonsiliasi ekuitas pemegang saham. Secara
keseluruhan, bukti dalam studi SEC ini menunjukan bahwa perbedaan laporan
keuangan menurut GAAP AS dan GAAP non AS sangat material untuk kebanyakan
perusahaan.
2. Analisis Arus Kas
Laporan arus kas yang sangat mendetal sangat diwajibkan
menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah Negara
yang jumlahnya semakin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas
sangat bermanfaat khusunya dalam analisis internasional karena tidak telalu
dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan
ukuran-ukuran berbasis laba Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering
kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus
kas lainya dengan menyelesaikan laba berbasis actual.
Mekanisme untuk Mengatasi
Untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi lintas Negara,
beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok
prinsip yang diakui secara internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih
umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik
akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan membatasinya analisis mereka
terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut.
Tujuan analisis keuangan adalah untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai
apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisa rasio mencakup mencakup perbandingan
rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama,
perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang
lain, dan perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis ini
memberikan masukan terhadap derajat perbandingan dan relatif pentingnya pos-pos
laporan keuangan dan dapat membantu dalam mengevaluasi efektifitas kebijakan
operasi, investasi, pendanaan dan retensi laba yang diambil manajemen. Analisis
arus kas berfokus kepada laporan arus kas arus kas, yang memberikan informasi
mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan, yang diklasifikasikan
menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik. Para analis dapat
menggunakan analis arus kas untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja
dan manajemen perusahaan. Analisis Rasio Sejumlah bukti yang kuat menunjukan
adanya perbedaan besar antar negara. dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio
serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan
non akuntansi Analisis Arus Kas Laporan arus kas yang sangat mendetail
diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi
disejumlah negara yang jumlahnya semakin bertambah. Ukuran-ukuran yang
berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis
internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip
akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Apabila laporan
arus kas tidak disajikan, seringkali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus
kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis
akrual Mekanisme untuk mengatasinya Sekelompok prinsip yang diakui secara
internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Algoritma
penyajian ulang yang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Algoritma
penyajian ulang hanya berfokus pada empat perbedaan prinsip akuntansi yaitu :
1.Asumsi biaya persediaan
2.Metode depresiasi
3.Bonus terhadap direksi dan auditor
wajib
4.Pajak tangguhan dan cadangan pajak
khusus Analis Prospektif Internasional Analis prospektif mencakup tahap
peramalan dan penilaian.
Ketika
melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara
eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analis keuangan.
Ketika melakukan penilaian analis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu
estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit
dalam banyak keputusan usaha. Sebagai contoh, penilaian merupakan dasar
rekomendasi investasi yang diberikan oleh analis equitas. Ketika menganalis
kemungkinan merger, calon pembeli akan mengestimasi nilai perusahaan yang
menjadi target. Terdapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan
dalam praktik, mulai dari analis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih
sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga. Isu Lebih Lanjut Keempat
tahap analis usaha (analis usaha, akuntansi, keuangan dan prospektif) dipengaruhi
oleh faktor-faktor berikut ini :
1. Akses informasi,
2. Ketepatan waktu informasi,
3. Hambatan bahasa dan terminologi,
4. Masalah mata uang asing,
5.perbedaan dalam jenis dan format
laporan keuangan Akses Informasi Sumber informasi yang berharga yaitu:
1. Publikasi pemerintah,
2. Organisasi riset ekonomi,
3. Organisasi internasional seperti
perserikatan bangsa-bangsa,
4. Organisasi akuntansi, audit dan
pasar surat berharga.
Ketepatan
waktu informasi Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan
kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi
berbeda ditiap negara. Pelaporan tiap kuartal merupakan praktek yang lazim
dilakukan di Amerika Serikat, sedangkan ditempat lain masih jarang dilakukan.
Jangka waktu pelaporan keuangan juga dapat diestimasi dengan membandingkan
akhir tahun fiskal sebuah perusahaan dengan tanggal laporan audinya. Tanggal
terakhir ini dianggap sebagai tanggal indikasi kapan informasi keuangan
perusahaan pertama kali tersedia untuk masyarakat umum. Perbedaan bentuk dan
isi laporan keuangan Bentuk dan isi laporan keuangan belum ada keseragaman
diantara perusahaan-perusahaan industri maupun perdagangan, sehingga
klasifikasi dari akun-akun suatu perusahaan akan berbeda-beda dengan perusahaan
yang lain. Perbedaan ini mungkin disebabkan karena:
a. Laporan tersebut disesuaikan
dengan tekanan atau tujuan manajemen atau maksud penggunaan laporan tersebut.
b. Perbedaan pendapat diantara
mereka yang menyusun laporan tersebut.
c. Perbedaan pengetahuan dan pengalaman
daripada akuntan yang menyusun laporan. d. Adanya kegagalan untuk mengetrapkan
sebutan-sebutan ataupun klasifikasi yang terbaru yang diterima umum atau lazim
digunakan.
Perbedaan
antar negara dengan kualitas pengukuran akuntansi, pengungkapan dan audit
sangat dramatis. Karakteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup
praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan
aturan, dan ruang lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan. Beberapa
pendekatan digunakan oleh para pengguna laporan keuangan untuk mengatasi
perbedaan prinsip akuntansi lintas negara. Beberapa analis menyajikan ulang
ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara
Internasional, atau sesuai dengan dasar sekelompok prinsip yang diakui secara
internasional, atau sesuai dengan dasar yang lenih umum. Beberapa yang lain
mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok
negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang
berlokasi di negara-negara tersebut.
1. Kesulitan-kesulitan Analisis
Strategi Bisnis Internasional:
a.
Ketersediaan
informasi
Analisis strategi usaha sulit
dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry
juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi
perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai
perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak
perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar
negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke
prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan
internasional.
b. Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
b. Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
2. Langkah-langah Dalam Melakukan Evalusai
Kualitas Akuntansi Suatu Perusahaan:
a) Identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
b) Analisislah fleksibilitas akuntansi
c) Evaluasilah strategi akuntansi
d) Evaluasilah kualitas pengungkapan
e) Indentifikasikanlah potensi terjadinya masalah
f) Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi
a) Identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
b) Analisislah fleksibilitas akuntansi
c) Evaluasilah strategi akuntansi
d) Evaluasilah kualitas pengungkapan
e) Indentifikasikanlah potensi terjadinya masalah
f) Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi
3. Pengaruh Analisis Akuntansi Terhadap Antar
Negara
a. Penyesuaian depresiasi
Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.
b. Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO
Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
c. Cadangan
Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
d. Reformulasi Laporan Keuangan
Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan pada point-point tsb di atas.
a. Penyesuaian depresiasi
Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.
b. Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO
Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
c. Cadangan
Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
d. Reformulasi Laporan Keuangan
Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan pada point-point tsb di atas.
4. Kesulitan Memperoleh Informasi
Akuntansi Internasional
Keempat tahap analisis usaha (analisis usaha, akuntansi, keuangan, dan prospektif) dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :
(1) akses informasi
(2) ketepatan waktu informasi
(3) hambatan bahasa dan terminology
(4) masalah mata uang asing
(5) perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan.
- Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara lugas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari berbagai sumber interact dan lainnya.
Sumber informasi lain yang juga berharga adalah (1) publikasi pemerintah, (2) organisasi riset ekonomi, (3) organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa, (4) organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
- Ketepatan Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara.
Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pem¬baca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-pe¬rusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian yang dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang di-laporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak konvensional.
Keempat tahap analisis usaha (analisis usaha, akuntansi, keuangan, dan prospektif) dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :
(1) akses informasi
(2) ketepatan waktu informasi
(3) hambatan bahasa dan terminology
(4) masalah mata uang asing
(5) perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan.
- Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara lugas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari berbagai sumber interact dan lainnya.
Sumber informasi lain yang juga berharga adalah (1) publikasi pemerintah, (2) organisasi riset ekonomi, (3) organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa, (4) organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
- Ketepatan Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara.
Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pem¬baca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-pe¬rusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian yang dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang di-laporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak konvensional.
- Pertimbangan Mata Uang Asing
Akun-akun yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua jenis permasalahan yaitu :
1. Berkaitan dengan kemudahan pembaca
2. Menyangkut isi informasi.
Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun keuangannya dalam mata uang domisili nasional mereka. Bagi seorang pembaca dari AS yang terbiasa dengan dolar, analisis akun-akun yang dinyatakan dalam euro dapat menimbulkan kebingungan. Jawaban yang umum untuk mengatasinya adalah dengan mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik.
Apabila laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun-akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat timbul gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa yang mendasarinya.
5.
Mekanisme
Untuk Mengatasi Perbedaan Prinsip Akuntansi Antar Negara
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan yaitu :
- Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
- Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut.
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan yaitu :
- Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
- Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut.
6.
Kesulitan Dan Kelemahan Dalam Analisis Laporan
Keuangan Internasional
a. Akses informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web (WWW). Perusahaan di dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber lainnya.
b. Ketepatan waktu informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda di tiap Negara.
c. Hambatan bahasa dan terminology.
d. Masalah mata uang asing.
e. Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan.
a. Akses informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web (WWW). Perusahaan di dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber lainnya.
b. Ketepatan waktu informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda di tiap Negara.
c. Hambatan bahasa dan terminology.
d. Masalah mata uang asing.
e. Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan.
- Analisis Strategi Bisnis Internasional
Analisis
strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan
keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para
pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi factor
pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha
akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Kesulitan-kesulitan analisis
strategi bisnis internasional:
a. Ketersediaan
informasi
Analisis strategi usaha sulit
dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry
juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi
perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai
perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak
perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar
negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke
prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan
internasional.
b. Rekomendasi
untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya
untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset
tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan
untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan
sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
- Analisis Akuntansi
Tujuan
analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi
kebujakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lungkup
fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan
untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena
merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan
perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar
evaluasi kinerja manajemen mereka.
Langkah-langah dalam melakukan
evalusai kualitas akuntansi suatu perusahaan:
a) Identifikasikanlah
kebijakan akuntansi utama
b) Analisislah
fleksibilitas akuntansi
c) Evaluasilah
strategi akuntansi
d) Evaluasilah
kualitas pengungkapan
e) Indentifikasikanlah
potensi terjadinya masalah
f) Buatlah
penyesuaian atas distorsi akuntansi.
3. Pengaruh Analis Akuntansi
Terhadap Akuntansi Antar Negara
Para
analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis
sifat dan ruang lingkup fleksibiltas akuntansi suatu perusahaan. Berpengaruh
pada kualitas pengukuran akuntansi, dan audit yang sangat dramatis.
4. KESULITAN DALAM MEMPEROLEH
AKUNTNASI INTERNASIONAL
Dalam memperoleh data Akuntansi
Internasional terdapat beberapa kesulitan, antara lain :
a. Penyesuaian depresiasi
Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.b. Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO
Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFOc. Cadangan
Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.d. Reformulasi Laporan Keuangan
Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan pada point-point tsb di atas.
Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.b. Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO
Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFOc. Cadangan
Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.d. Reformulasi Laporan Keuangan
Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan pada point-point tsb di atas.
5. MEKANISME MENGATASI PERBEDAAN
PRINSIP AKUNTANSI ANTAR NEGARA
Beberapa pendekatan yang dapat
dilakukan yaitu :
- Beberapa
analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang
diakui secara internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
- Beberapa
yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di
sekelompok Negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap
perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut.
6. KESULITAN DAN KELEMAHAN ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
a. Akses informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan
dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World
Wide Web (WWW). Perusahaan di dunia saat ini memiliki situs web dan laporan
tahunannya tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber lainnya.b. Ketepatan
waktu informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda di tiap Negara.c. Hambatan bahasa dan terminology.d. Masalah mata uang asing.e. Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan.
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda di tiap Negara.c. Hambatan bahasa dan terminology.d. Masalah mata uang asing.e. Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan.
7. PENGGUNAAN WEBSITE (WWW) UNTUK
MEMPEROLEH INFORMASI PENELITIAN PERUSAHAAN
Banyak perusahaan belum memanfaatkan
secara optimal pengungkapan informasi perusahaan melalui website, baik untuk
informasi keuangan dan keberlanjutan perusahaan. Temuan lain dalam penelitian
ini adalah banyak perusahaan yang tidak dapat memberikan informasi bagi
investor, kebanyakan informasi yang disajikan dalam website perusahaan adalah
tentang produk atau jasa yang dihasilkan serta banyak sekali perusahaan yang
tidak mengupdate informasi-informasi yang disajikan.
2.1 Internet Financial and
Sustainability Reporting
Semenjak tahun 1995, terdapat
perkembangan penelitian empiris terkait dengan Internet Financial Reporting
(IFR) yang merefleksikan perkembangan bentuk pengungkapan informasi perusahaan.
Beberapa penelitian menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan
pengungkapan dalam website perusahaan, seperti penelitian yang dilakukan oleh
Pirchegger dan Wagenhofer (1999) dan Sasongko dan Luciana (2008a). Beberapa
penelitian menguji sifat dan perluasan pelaporan keuangan pada website
perusahaan sebagai instrument yang menghubungan dengan stakeholder. Cheng,
Lawrence dan Coy (2000) mengembangan indeks untuk mengukur kualitas
pengungkapan IFR pada 40 perusahaan besar di New Zaeland. Hasil penelitian
Cheng, Lawrence dan Coy (2000) menunjukkan bahwa 32 (80%) perusahaan memiliki
website dan 70% dari sampel menyajikan informasi keuangan pada website
perusahaan. Dan dari 32 perusahaan yang memiliki website menunjukkan bahwa
hanya 8 (25%) perusahaan yang memiliki nilai diatas 50%. Penelitian terkait
dengan internet financial reporting di Indonesial dilakukan oleh Sasongko dan
Luciana (2008), yang menguji kualitas pengungkapan informasi pada website
industri perbankan yang go public di BEI. Dengan menggunakan indeks yang
dikembangkan oleh Cheng, Lawrence dan Coy (2000) dan sampel 19 industri
perbankan, Sasongko dan Luciana (2008a) memberikan bukti bahwa adanya
keberagaman pengungkapan informasi pada website industri perbankan di
Indonesia. Temuan lain dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak banyak
website industri perbankan yang mengoptimalkan pemanfaatan teknologi internet
yang sebagai sarana pengungkapan informasi perusahaan, dan hanya menampilkan
informasi tentang produk-produk perbankan saja. Sedangkan penelitian terkait
dengan sustainability reporting pada website perusahaan dilakukan oleh Sasongko
dan Luciana (2008b), dan memberikan bukti bahwa dari 54 sampel hanya 10 sampel
saja yang menyajikan sustainability reporting pada menu utama website, dan
rendahnya kuantitas dan kualitas informasi yang disampaikan perusahaan terkait
dengan informasi keberlanjutan perusahaan (sustainability reporting).
Penelitian lain yang dilakukan oleh Luciana dan Sasongko (2008a dan 2008b),
menguji kualitas pengungkapan informasi pada website 19 industri perbankan dan
35 perusahaan yang masuk dalam kategori LQ-45. Penelitian ini memberikan bukti
bahwa industri perbankan memiliki kualitas pengungkapan informasi pada website
untuk komponen technology dan user support lebih tinggi dibandingkan dengan
perusahaan yang masuk kategori LQ-45.
2.2 Corporate Social Responsibility
Pemahaman dan kesadaran dari entitas
bisnis untuk menjaga hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan dalam
upaya minimasi dampak negatif dan maksimasi dampak positif aktivitas
operasional perusahaan menuju pembangunan berkelanutan inilah yang kini
dipahami sebagai CSR (Corporate Social Responbility. Menguatnya paradigma
pembangunan berkelanjutan dan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan atau
CSR membuat pelaporan kinerja sosial dan lingkungan perusahaan dianggap sama
pentingnya dengan pelaporan kinerja ekonomi. Masalah terbesarnya adalah bahwa
mutu laporan-laporan nonfinansial memang belumlah sebaik mutu laporan
finansial. Selain usianya yang terpaut jauh (>500 vs. 10-20 tahun),
kesenjangan di antara keduanya ditandai oleh derajat keformalan, pihak yang
dituju, serta interval laporan. Formalisasi laporan finansial sudah sangat
jelas, dengan munculnya GAAP, IFRS serta standar-standar pelaporan di setiap
negara. Hampir seluruhnya sudah bersifat mengikat secara hukum. Sementara,
laporan nonfinansial paling komprehensifpun—yaitu standar dari Global Reporting
Initiative (GRI)—masih bersifat sukarela. Perusahaan-perusahaan yang tidak mengikuti
standar GRI telah menunjukkan ragam yang luar biasa dalam format laporan
nonfinansialnya. Kalau laporan finansial terutama ditujukan pada investor dan
lembaga yang mengatur investasi dalam suatu negara, laporan nonfinansial
ditujukan untuk seluruh pemangku kepentingan (termasuk pula investor).
Konsekuensinya, cara pelaporannya akan menjadi sangat beragam sesuai dengan
pemangku kepentingan yang dituju. Terakhir, laporan keuangan finansial memiliki
interval yang tetap yaitu tahunan dan kuartalan, sementara laporan nonfinansial
biasanya berupa laporan setahunan atau dua tahunan, bahkan tidak tetap. Gazdar
(2007) menyatakan ada empat hal yang membuat mengapa pelaporan nonfinansial ini
menjadi sangat penting:
Pertama, meningkatkan reputasi
perusahaan. Semakin transparen perusahaan dalam aspek-aspek yang dituntut oleh
seluruh pemangku kepentingannya, semakin tinggi pulalah reputasi perusahaan.
Tentu saja, kalau kinerja yang dilaporkan itu baik dan valid. Karenanya,
perusahaan harus terlebih dahulu meningkatkan kinerjanya dengan
sungguh-sungguh. Validitas juga sangat penting, karena pemangku kepentingan
tidak akan pernah memaafkan perusahaan yang melakukan pembohongan publik.
Kedua, melayani tuntutan pemangku
kepentingan. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang terpengaruh oleh dan
bisa memengaruhi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tentu saja, mereka yang
terpengaruh hidupnya oleh perusahaan berhak untuk mengetahui aspek-aspek yang
bersentuhan dengan kehidupan mereka. Mereka yang bisa memengaruhi perusahaan
sangat perlu untuk mendapat informasi yang benar, sehingga pengaruh mereka bisa
diarahkan ke tujuan yang tepat.
Ketiga, membantu perusahaan dalam
membuat berbagai keputusan. Laporan kinerja yang baik tentu saja akan memuat
indikator-indikator yang akan membantu perusahaan melihat kekuatan dan
kelemahan dirinya. Perusahaan bisa sedikit lebih tenang dalam aspek yang
indikator-indikatornya menunjukkan kekuatan. Di sisi lain, perusahaan perlu
mencurahkan sumberdaya yang lebih besar untuk aspek-aspek yang tampak masih
lemah. Perusahaan memilikiLaporan periodik dengan indikator yang konsisten
sangat diperlukan di sini, sehingga naik turunnya kinerja bisa terpantau dan
disikapi dengan keputusanyang tepat.
Keempat, membuat investor dengan
mudah memahami kinerja perusahaan. Sebagaimana yangsudah diungkapkan di atas,
ada kebutuhan yang semakin tinggi dari investor untuk bisa mengetahui kinerja
perusahaan yang sesungguhnya. Para investor jangka panjang benar-benar ingin
mengetahui apakah modal yang ditanamkannya aman atau tidak.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja sosial dan lingkungan yang tinggi
memiliki kemungkinan yang lebih baik untuk terus berlanjut usahanya, dan para
investor tentu lebih berminat untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan-perusahaan tersebut.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Tidak ada komentar:
Posting Komentar